Nilainilai yang bersifat vertikal-transendental ini menjadi fundamen etik kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga sangat jelas kebangsaan kita adalah kebangsaan yang berketuhanan. Konstitusi, UUD 1945, secara tegas menyatakan, negara ini berdiri di atas dasar ketuhanan. Hal itu dinyatakan pada Pasal 29 Ayat (1), "Negara berdasar atas a Sebuah Pengakuan, Keyakinan dan Kepercayaan. Makna yang terkandung dalam Sila Pertama Pancasila adalah pengakuan oleh semua orang Indonesia akan keberadaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta alam semesta dan semua yang ada di dalamnya. Yang memberikan peraturan atau aturan yang ditetapkan untuk menentukan arah dan tujuan setiap orang beriman. Kemudiandi dalam al-Qur'an didapatkan keterangan lebih lanjut tentang Ketuhanan Yang Maha Esa dan ajaran-ajaran-Nya yang merupakan garis-garis besar jalan hidup yang mesti diikuti manusia. Tentang Tuhan antara lain: Surat al-Ikhlash menerangkan secara singkat: "Katakanlah; Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa. Dia itu adalah Tuhan. 1 Negara kita adalah negara yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Negara memberikan jaminan kebebasan kepada warga negara untuk memeluk salah satu agama atau kepercayaan sesuai dengan keyakinan masing-masing. 3. Kita tidak boleh memaksakan seseorang untuk memeluk agama kita atau memaksa seseorang pindah dari satu agama ke agama 4Juni 2021. Definisi Pengertian HAM Hak Asasi Manusia Menurut Para Ahli. Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM). HAM ialah hak dasar yang sudah dimiliki oleh semua manusia. Sejak lahir, tiap-tiap manusia/individu sudah memilikinya dan itu merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Tentunya dalam kalangan bermasyarakat Revolusimental sebagai gerakan kolektif yang melibatkan seluruh bangsa dengan memperkuat peran semua institusi pemerintahan dan pranata sosial budaya yang ada di masyarakat dilaksanakan melalui internalisasi nilai-nilai esensial pada individu, keluarga, institusi sosial, masyarakat sampai dengan lembaga-lembaga negara. . Dalam pembahasan tentang materi individu sebagai insan Tuhan Yang Maha Esa, difokuskan kepada individu sebagai warga negara yang menganut agama. Setiap ajaran agama menuntut untuk berperilaku baik yang diaplikasikan dalam kehidupan secara horizontal, di samping mengabdi dalam bentuk ibadah ritual vertikal sesuai dengan keyakinannya Masing-masing agama memiliki kewajiban ibadah yang ritual yang bersifat vertikal yaitu untuk mengabdi kepada Tuhan sebagai pencipta, misalnya umat islam melaksanakan ibadah ritualnya di Mesjid, umat Katolik dan Prostestan beribadah di Gereja, umat hindu beribadah di klenteng dan umat budha beribadah di pura. Ketika umat hindu melaksanakanan kewajiban ibadahnya di klenteng, tentu umat beragama yang lainnya harus bersikap toleran dan menghormatinya. Jika sikap ini dimiliki oleh setiap umat beragama, tentu kehidupan rukun antar umat beragama akan terjalin Agama islam mengajar bahwa belum sempurna iman seseorang, kalau kasih sayang kepada orang belum sama dengan kasih sayang kepada dirinya. Bahkan agama islam mengajarkan salah satu ciri orang yang beriman adalah orang itu mencintai negaranya. Agama kristen katolik mengajarkan bahwa tujuan Tuhan menciptakan manusia untuk kebahagiaan manusia, dosa menghancurkan kebahagiaan manusia dan Yesus kristus pembebas manusia dari dosa. Dalam agama hindu dikenal dengan ajaran yang tersirat dalam Sloka Moksartham jagat hitaca iti dharma artinya tujuan agama ialah tercapainya kesejahteraan dunia dan kebahagiaan spiritual. Selanjutnya diperinci menjadi 4, yaitu yang disebut Catur Purusa Artha, yaitu 4 tujuan hidup manusia, yaitu Dharma, Artha Kama dan Moksa. Dalam agama budha dikenal dengan ajaran Catur Paramita yaitu empat sifat luhur di dalam hati nurani, yaitu Metta atau Maitri Karuna, Mudita dan Upekha Kelangsungan kegiatan keagaamaan dijamin oleh perundang-undangan, seperti pada pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 dan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana serta pada perundang-undangan yang lainnya. Label automotive Hotels pimmy ride Phone Cell Property wallpapers Anti Vir car body design Modul 2 Materi dan Pembelajaran Individu sebagai Insan Tuhan Yang Maha Esa, Makhluk Sosial dan Warga Negara Indonesia M. KHANIF YUSMAN, M,Pd Individu sebagai Insan Tuhan Yang Maha Esa INDIVIDU in-dividere tidak dapat dibagi-bagikan/ manusia yang berdiri sendiri & perorangan. Manusia merupakan penjumlahan daripada kemampuan tertentu yang bekerja sendiri makan & berkembang biak, sensitif. Aristoteles Manusia terdiri atas zat rohaniah + zat material Descartes. Manusia mrpkn satu kesatuan jiwa raga sebagai keseluruhan, jika mengamati bukan hanya melihat tetapi dipengaruhi oleh niat & kebutuhanWilhelm Wundth Bagian manusia • Fisik konkret Raga/ jasmani • Nonfisik abstrak Jiwa/ rohani Sandangn, pangan, papan Keamanan, kepercayaan & keyakinan Fokus materi warga negara yang menganut agama Setiap ajaran agama menuntut berperilaku baik dalam kehidupan secara horizontal disamping dalam bentuk ibadah vertikal sesuai dgn keyakinannya Kewajiban ibadah ritual semua agama yaitu mengabdi kepada Tuhan sebagai pencipta • ISLAM Masjid “belum sempurna iman seseorang, kalau ksh syng kpd orang belum sama dgn ksh syng kpd dirinya” “ciri orang yang beriman orang yg mencitai negaranya. • KRISTEN & PROTESTAN Gereja “Tuhan menciptakan manusia untuk kebahagiaan manusia, dosa menghancurkan kebahagiaan manusia & yesus kristus pembebas manusia dari dosa • HINDU Klenteng Sloka Moksartham jagat hitaca iti, tujuan agama ialah tercapainya kesejahteraan dunia & kebahagiaan spiritual. catur purusa artha 4 tujuan hidup manusia 1. Dharma; kebenaran menurut agama, hukum & ilmu pengetahuan 2. Artha; kebendaan, kekayaan, harta benda sandang, pangan, papan & keperluan hidup 3. Kama; kenikmatan/ kepuasaan hidup 4. Moksa; kebahagiaan kekal abadi BUDHA Pura 4 sifat luhur hati nurani manusia Catur Paramitha 1. Metta/ maitri; cinta kasih universal 2. Karuna; belas kasihan/ kasih sayang 3. Mudita; simpati 4. Upekha; batin yg teguh & seimbang Bagaimana menciptakan individu menjadi umat yang taat & menghargai orang lain dalam kondisi keyakinan agama yang berbeda??? Esensi nilai & moral taqwa, toleran, rukun, kerjasama & saling menghormati Kelangsungan Kehidupan Keagamaan di Indonesia      Pembukaan UUD 1945 alinea 2 “ atas berkat rahmat....” Sila pertama Pancasila, tercantum pada alinea 4 pembukaan UUD 1945 UUD 1945 ps. 29 1 & 2 Dijabarkan dlm GBHN 1999-2004 KUHP ps. 156 a KUHP ps. 175 Individu sebagai Makhluk Sosial Benarkah manusia sebagai makhluk sosial ?? Manusia dengan ketidakberdayaan ketika lahir hingga dewasa secara naluriah manusia tidak dapat hidup menyendiri sehingga memerlukan hubungan dengan orang lain melalui aktivitas komunikasi Kecenderungan hasrat manusia untuk hidup serasi sebagai umpan balik yaitu - Berkeinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya - Berkeinginan menjadi satu dengan alam sekelilingnya Soerjono Soekanto, 1990 Dengan menggunakan pikiran, perasaan & kehendaknya manusia dapat menghadapi & menyesuaikan diri dgn lingkungan di sekelilingnya. • ALAM udara dingin, alam yg kejam > rumah & pakaian • SEHAT > makan sebagai hasil alam Kondisi & situasi lingkungan alam Faktor motivasi bekerja sama dengan Orang lain Kelompok sosial himpunan / kesatuan manusia yang hidup bersama Bagaimana individu hidup bersama di masyarakat??? Manusia merupakan anggota suatu kelompok yg memiliki kesamaan dan perbedaan kepentingan norma / aturan Sesuai dgn hak & kewajiban NILAI dlm masyarakat, Harold Lasswell 1. Kekuasaan 5. ketrampilan skill 2. Pendidikan enlightment 6. kasih sayang affection 3. Kekayaan wealth 7. kejujuran & keadilan 4. kesehatan well-being 8. keseganan respect Apa yg disebut Masyarakat?   Suatu sistem hubungan-hubungan yang ditertibkan, Robert Mac Iver Sekelompok manusia yang hidup bersama & bekerja sama to memuaskan keinginan bersama, Harold J. Laski Implikasinya bagaimana individu dapat hidup secara harmonis Esensi nilai dan moral individu sebagai makhluk sosial saling menghargai, Persamaan derajat, kasih sayang, ramah tamah, serasi, adil, cinta dan tenggang rasa Individu sebagai Warga Negara Indonesia NEGARA  Suatu organisasi suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat Miriam Budiardjo  Suatu masyarakat yg mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah Max Weber “suatu organisasi yg memiliki wewenang yg bersifat memaksa, monopoli & mencakup semua untuk mengendalikan persoalan bersama an. rakyatnya/ warga negaranya” Apa saja hak & kewajiban warga negara? PASAL & AYAT 27 ayat 1 KEWAJIBAN WARGA NEGARA Menjunjung hukum & pemerintahan HAK WARGA NEGARA Kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan 27 ayat 2 Atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan 28 1. 2. 3. 29 ayat 2 1. 2. 30 ayat 1 Usaha pembelaan negara Berserikat Berkumpul Mengeluarkan pikiran lisan & tulisan Memeluk agama Beribadah sesuai agama Usahan pembelaan negara 31 ayat 1 Mendapat pengajaran 34 Fakir miskin & anak anak terlantar dipelihara oleh negara SIKAP & PERILAKU WARGA NEGARA ? Cogan, 1998 kategori warga negara  Harus memiliki identitas/ jati diri seuai ideologi negaranya.  Memiliki hak tertentu yang dijamin oleh pemerintah  Memiliki kewajiban untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan pribadi dgn kepentingan publik & tanggung jawab.  Memiliki tanggung jawab demi kepentingan umum  Memiliki sikap menerima nilai-nilai dasar kemasyarakatan Menghadapi abad 21, warga negara perlu memiliki karakteristik, ketrampilan & kompetensi yaitu         Kemampuan mengamati masalah & tantangan sebagai anggota masyarakat global. Kemampuan bekerja sama Kemampuan memahami, menerima dan toleran terhadap budaya Kemampuan berfikir kritis & sistematis Mampu menyelsaikan konflik tanpa kekerasan Mampu mengubah gaya hidup Peka terhadap HAM Kesadaran & kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan politik Konteks Individu sebagai Warga Negara Indonesia • Pengetahuan kewarganegaraan civic knowledge • Kecakapan kewarganegaraan civic skills • Watak kewarganegaraan civic dispositions Margaret 1999, 3 komponen warga negara demokrasi di AS 1. Nilai kewarganegaraan civic virtue 2. Karakter dan komitmen 3. Karakter warga negara yang konduktif Partisipasi warga negara 1. Memimpin dan mengelola kelompok 2. Memonitor kebijakan publik & mempengaruhi kebijakan publik 3. Pengetahuan kewarganegaraan civic knowledge 100% found this document useful 1 vote229 views13 pagesDescriptionIndividu Sebagai Insan Tuhan yang Maha EsaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote229 views13 pagesIndividu Sebagai Insan Tuhan Yang Maha EsaJump to Page You are on page 1of 13 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Kegiatan Belajar 1 Individu sebagai Insan Tuhan Yang Maha Esa Dalam pembahasan tentang materi individu sebagai insan Tuhan Yang Maha Esa difokuskan sebagai warga Negara yang menganut agama, dan berperilaku baik secara horizontal juga vertikal sesuai dengan keyakinannya. Misalnya Islam beribadat di masjid, Katolik dan Protestan beribadat di gereja, Hindu beribdat di Kelenteng, Budha beribadat di Pura. Agama Islam mengajarkan bahwa belum sempurna iman seseorang kalau kasih sayang kepada orang belum sama dengan kasih sayang kepada dirinya. Bahkan mengajarkan salah satu ciri orang beriman adalah orang yang mencintai negaranya. Agama Kristen Katolik mengajarkan bahwa tujuan Tuhan menciptakan manusia untuk kebahagiaan manusia, dosa menghancurkan kebahagiaan manusia, dan Yesus Kristus pembebas manusia dari dosa. Agama Hindu dikenal dengan ajaran yang tersirat dalam “Sloka Mokasarthan jagat hitaca iti dharma” artinya tujuan agama dharma ialah tercapainya kesejahteraan dunia jagat hita dan kebahagiaan spiritual moksa. Selanjutnya dirinci menjadi empat yang disebut “Catur Purusa Artha” empat tujuan hidup manusia, yaitu 1 Dharma, 2 Artha, 3 Kama, 4 Moksa. Agama Budha dikenal dengan ajaran Catur Paramitha yaitu empat sifat luhur di dalam hati nurani manusia, yaitu Metta atau Meitri, Karuna, Mudita, dan Upekha. Kegiatan Belajar 2 Individu sebagai Makhluk Sosial Untuk menjalin hubungan satu sama lain memerlukan aktivitas komunikasi. Kecenderungan manusia berkeinginan untuk hidup serasi sebagai timbal balik satu sama lain karena manusia mempunyai dua hasrat, yaitu berkeinginan menjadi satu dengan manusia yang lainnya, dan berkeinginan menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.Soerjono Soekanto;1990. Dalam kehidupan berkelompok daan dalam hubungannya dengan manusia yang lain, pada dasarnya setiap manusia menginginkan bebrapa niai. Harold Lasswell merinci ada delapan nilai yang terdapat dalam masyarakat, yaitu 1. Kekuasaan, 2. Pendidikan/ penerangan enlightment 3. Kekayaan wealth 4. Kesehatan well-being 5. Keterampilan skill 6. Kasih saying affection 7. Kejujuran rectitude dann Keadilan rechtschapenheid 8. Keseganan, respek respect Menurut Robert Mac Iver “Society means a system of ordered relations” yang berarti masyarakat suatu sistem hubungan-hubungan yang ditertibkan. Sedangkan menurut Harold J. Laski “A society is a group of their mutual wants” artinya masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup bersama dan bekerja sama untuk memuaskan keinginan mereka bersama. Dalam kehidupan bermasyarakat ada beberapa norma yang perlu ditaati yaitu norma agama, kesusilaan, kesopanan, dan hokum. Bangsa Indonesia dikenal dengan kemajemukannya baik suku bangsa, suku bahasa, budaya dan agama. Dalam kondisi seperti ini diperlukan character building agar perbedaan itu bukan merupakan faktor pemisah, akan tetapi merupakan kekayaan bangsa serta dipupuk rasa kebersamaan dan persatuan yang semakin kokoh. Kegiatan Belajar 3 Individu sebagai Warga Negara Indonesia Ada beberapa pengertian Negeri, yaitu 1. Miriam Budiarjo, “suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan yang sah dan ditaati oleh rakyatnya”. 2. Roger H. Soltau “alat agency atau wewenang authority yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama, atas nama masyarakat”. 3. Harold J. Laski “suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secar sah lebih agung dari pada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat itu”. 4. Max Weber “suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah”. 5. Robert M. Maclver “Asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah berdasarkan sistem hokum yang diselenggrakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi kekuasaan memaksa”. Menurut Coogan 1998 mengelompokkan warga Negara ke dalam 5 kategori, yaitu 1. A sense of identify warga Negara harus memiliki identitas atau jati diri 2. The enjoyment of certaint rights warga Negara memiliki hak-hak teretentu 3. The fulfillment of corresponding obligation warga Negara memiliki kewajiban yang menjadi keharusan dan seimbang antara pribadi dan publik 4. A degree of interest and involvement in public affairs memiliki tanggung jawab untuk berpartisipasi demi kepentingan umum 5. An acceptance of basic sociental values memiliki sikap menerima nilai-nilai dasar kemasyarakatan Karakteristik yang perlu dimiliki warga Negara menurut Coogan, yaitu sebagai berikut 1. Ability to look at and approach problem as a member of a global society Kemampuan mengamati dan melakukan pendekatan terhadap masallah atau tantangan sebagai masyarakat global 2. Ability to work with others in a cooperative way and to take responsibility for one’s roles/duties within societyKemampuan bekerja sama dengan orang lain dengan memkul tanggung jawab atas peran dan kewajibannya dalam masyarakat 3. Ability to understand, accept, and tolerate cultural differences Kemampuan memahami, menerima dan toleran terhadap perbedaan budaya 4. Capability to think in a critical and systematic way Kemampuan berpikir secara kritis dan sitematis 5. Willingness to resolve conflict in a non-violent manner Kemampuan menyelesaikan konflik tanpa kekerasan 6. Willingness to change one’s lifestyle and consumption habits to protect the environment Kemampuan mengubah gaya hidup dan kebiasaan konsumtif guna melindungi lingkungan 7. Ability to be sensitive towards and to defend human rights leg, rights of women, ethnic minorities, etc Berarti Kemampuan peka terhadap hak asasi manusia, berani menegakkan hak asasi manusia juga melaksanakan kewajibannya 8. Willingness and ability to participate in politics at local, national, and intenational levels Kesadaran dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik pada tingkat lokal, nasional dan internasional. Kegiatan Belajar 4 Pembelajaran Individu sebagai Insan Tuhan, Makhluk Sosial, dan Warga Negara Indonesia Menurut S Winataputra 1999 untuk mengetahui pengetahuan moral yang dapat diserap siswa dalam pengembangan paradigma baru pendidikan Pkn yaitu 1. Rekonseptualisasi jati diri PKn atas dasar kajian teoritik dan empiric 2. Perumusan asumsi progmatik tentang masyarakat madani Indonesia, warga Negara Indonesia, pendidikan untu warga Negara, tantangan masa depan Indonesia 3. Perumusan kompetensi kewarganegaraan Indonesia atas dasar asumsi progmatik 4. Penegmbangan paradigma baru PKn dalam msyarakat dan Negara Indonesia 5. Pengidentifikasian sarana pendukung yang diperlukan untuk mewujudkan paradigm baru Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam pembelajaran materi individu sebagai Insan Tuhan, Makhluk Sosial dan Warga Negara tidak lepas dari strategi, metode, media dan evaluasi. Salah satu pembaharuan dalam PPKN 1999/ PKn baru ialah strategi pembelajarannya tidak hanya mempelajari meteri pelajaran, tetapi mempelajari materi dan sekaligus praktek, berlatih dan mampu mebakukan diri bersikap dan berperilaku sebagai materi yang akan dipelajari. Kosasih Djahri 1999 memberikan penjelasan dalam CICED Center for Indonesian Civic Education bahwa strategi yang harus digelar guru hendaknya sebagai berikut 1. Membina dan menciptakan keteladanan baik fisik dan materiil 2. Membiasakan/ membakukan atau mempraktekkan yang diajarkan 3. Memotivasi minat/gairah untuk terlibat dalam proses belajar, untuk dikaji lanjutan dan mencoba membiasakan Dalam pembelajaran materi individu sebagai Insan Tuhan, Makhluk Sosial dan Warga Negara tidak lepas dari 1. Strategi Keteladanan, mempraktekkan, dan memberikan motivasi pada siswa 2. Metode Disesuaikan dengan kondisi siswa dan tidak membosankan, yang penting efektif dan efisien 3. Media Menggunakan gambar, langsung berkunjung, menggunakan contoh 4. Evaluasi Menggunakan model evaluasi portofolio. Kosasih Djahri menganjurkan evaluasi merupakan dari proses belajar, maka evaluasi tidak hanya formatif atau sumatif tetapi dilakukan pra dan sepanjang proses KBM melalui berbagai model alat serta kegiatan secara terarah dan terkendali. JAWABAN SOAL ESSAY KB 3 & 4 Soal 1. Sebutkan lima definisi negara! 2. Sebutkan hak dan kewajiban warga negara indonesia! 3. Sebutkan delapan kemampuan yang dimiliki warga negara indonesia! 4. Bagaimana menurut pendapat anda tentang individu sebagai warga negara? 5. Kemukakan isi paradigma baru PKn! 6. Bagaimana strategi dalam pembelajaran PKn? 8. Bagaimana pendapat anda tentang evaluasi model Forto Folio? Jawaban 1 Definisi Negara antara lain a. Negara sebagai suatu organisasi dalam satu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan yang ditaati rakyatnya. b. Alat agency wewenang authority yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat. c. Suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa. d. Suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah. e. Asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistim hukum diberi kekuasaan memaksa. 2 Hak dan kewajiban warga negara indonesia yaitu a. Warga negara harus memiliki identitas atau jati diri b. Warga negara harus memiliki hak-hak tertentu c. Warga negara harus memiliki kewajiban yang menjadi keharusan d. Warga negara harus memiliki sikap tanggung jawab e. Warga negara harus memiliki sikap tanggung jawab untuk berpartisipasi demi kepentingan umum 3 8 Kemampuan yang dimiliki warga negara indonesia adalah a. Kemampuan untuk mengamati dan melakukan pendekatan terhadap masalah atau tantangan sebagai anggota masyarakat global. b. Kemampuan bekerjasama dengan orang lain dan memiliki tanggung jawab atas peran dan kewajibannya dalam masyarakat. c. Kemampuan untuk memahami, menerima dan toleransi terhadap perbedaan budaya. d. Kemampuan untuk berpikir secara kritis dan sistematis. e. Mampu untuk menyelesaikan konflik tanpa kekerasan. f. Mampu untuk mengubah gaya hidup dan kebiasaan konsumtif guna melindungi lingkungan. g. Peka terhadap hak asasi manusia, tetapi juga melaksanakan kewajiban-kewajiban, hak-hak kaum perempuan dan etnik minoritas. h. Kesadaran dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik pada tingkat lokal, nasional dan internasional. 4 Agar warga negara memiliki kemampuan mendekati masalah atau tantangan sebagai anggota masyarakat global, mempunyai kehendak bekerjasama dengan orang lain dan memikul tanggung jawab atas peran dan kewajibannya dalam masyarakat. 5 Yaitu rekonseptualisasi jati diri pendidikan kewarganegaraan atas dasar kajian teoristik dan empirik, perumusan asumsi programatik tentang masyarakat madani indonesia. 6 Strategi pembelajaran siswa tidak hanya mempelajari materi pelajaran, tetapi mempelajari materi sekaligus praktek, berlatih dan mampu membakukan diri bersikap dan berperilaku sebagai materi yang dipelajari. 7 Mac Luhan menyatakan bahwa The Medium Is The Message, yaitu media mewakili isi pesannya. 8 Karena evaluasi merupakan bagian dari proses belajar, maka evaluasi tidak hanya dilakukan dua kali saja mestinya dilakukan pra dan sepanjang proses KBM melalui berbagai model alat serta terarah dan terkendali. Hakikat Kedudukan Manusia Sebagai Makhluk Ciptaan Tuhan, Makhluk Individu dan Makhluk Sosial – Kita adalah manusia yang terlahir dari rahim seorang ibu, 9 bulan lebih beberapa hari kita berada di kandungan seorang ibu. Dan kita tidak bisa memilih dari ibu yang seperti apakah kita lahir, kita tidak memiliki kehendak untuk itu. Semua itu adalah takdir tuhan, kita lahir kapan waktunya, dimana, melalui siapa itu semuanya adalah kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Indonesia menggunakan dasar negara Pancasila, yang mana sila pertama adalah Tuhan Yang Maha Esa. Dari sila pertama tersebut maka bangsa Indonesia mengakui yang namanya Tuhan, dan setiap warga negara diberi kebebasan dalam hal memeluk agama. Dengan begitu manusia adalah makhluk religius yang percaya terhadap adanya Tuhan yang menciptakan kita dan segala alam semesta. Baca juga Pengamalan Pancasila Sila Pertama – Ketuhanan Yang Maha Esa Yang kedua kita memiliki kepribadian yang berbeda-beda dengan manusia yang lain, kita memiliki nafsu, memiliki keinginan yang berbeda pula. Inilah yang disebut dengan manusia sebagai makhluk individu. Kemudian terlepas dari makhluk individu, kita pasti membutuhkan peran orang lain di kehidupan kita, maka dari itu kita disebut sebagai makhluk sosial. Untuk lebih lanjut perhatikan uraian berikut ini 1. Manusia Sebagai Makhluk Ciptaan Tuhan Kelahiran manusia ke dunia bukan merupakan kehendak manusia, bukan kehendak dari kedua orang tuanya, bukan pula kehendak dari alam, melainkan kehendak dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Maka sebagai konsekkuensinya, manusia mempunyai kewajiban berbakti serta mengabdi melalui peribadatan menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Hal itu dilakukan dengan cara menjalankan perintah dan menjauhi larangan Tuhan. Manusia pada hakekatnya adalah makhluk religius yang percaya bahwa ada pencipta yang mencipatakan manusia dan menciptakan bumi seisinya, pencipta tersebut adalah Tuhan Yang Maha Esa. Dan manusia memiliki keinginan untuk menyembah dan mengabdi pada dzat yang tidak ada tandingannya. Itulah Allah swt. 2. Manusia sebagai Makhluk Individu Setiap manusia mempunyai kepribadian, bakat, kemampuan dan kehendak serta cita rasa yang berbeda-beda satu sama lain. Oleh karena itu sikap dan perilakunya juga berbeda-beda antara individu yang satu dengan yang lain. 3. Manusia Sebagai Makhluk Sosial Manusia adalah makhluk sosial, yang mana sejak lahir sampai kita mati nanti kita membutuhkan bantuan dari manusia yang lain untuk bertahan hidup. Ketika kita mati juga membutuhkan bantuan orang lain untuk menguburkan mayat kita nanti. Manusia tidak akan bisa hidup atau lepas dari manusia yang lain. Manuisa tidak akan dapat hidup sendiri dengan memenuhi semua kebutuhannya atas usaha dan hasil karyanya sendiri. Manusia akan mempunyai arti apabila hidup bersama manusia lain,seperti ungkapan Aristoteles manusia disebut sebagai zoon politicon, artinya sebagai makhluk yang memiliki kehendak bermasyarakat. Manusia tidak lepas dari peran orang lain dalam kehidupannya, untuk makan saja kita perlu ini dan itu, ini dan itu tersebut didapat atas bantuan orang lain. Manusia juga butuh perhatian dari orang lain, kasih sayang dari orang lain dan kita juga butuh manusia yang lain untuk menemani hidup kita.

individu sebagai insan tuhan yang maha esa